Sabtu, 30 September 2017

SEJARAH BUOL

zaman kuno abad (1-1500 M)
kehidupan pemerintahan
kisah empat buah negeri
Zaman terdahulu, bahwa TILO Ombu kilan pindah dari gunung Pogogul lalu menempati daratan ditepi sungai yanag  subur, dibawah pimpina datuknya Donolangit. Tempat tersebut dibuka menjadi kebun. Kebun dalam bahasa buol sisebut : GUA. Kemudain tempat tersebut diberi nama : GUAMONIAL.
Pertama-tama didirikan tiga buah  rumah yang disebut BOLRE TOTOYU, Masing-masing untuk DONOLANGIT suami istri dan anak-anaknya. Setelah itu masyarakat dibagi 4 keelompok dan masing-masing kelompok membuka daerah baru.pada pemukiman yang baru ini mereka berkembang menjadi empat rumpun masyarakat yang berdiri sendiri.
Setelah berjalan bebrapa waktu lamanya seiring dengan berkembang biaknya penduduk,berdirilah empat buah negeri dan mulai mengatur tata pemerintahan. Keempat buah negeri terseabut masing-masing bersama : Negeri Biau,Tongon,Talaki, dan Bunobogu pemimpin masing-masing bergelar TA MODOKA,dan diatas TA MODOKA  dari ke empat negeri itu adalah Donolangit sebagai pimpinan tertinggi dengan gelar : TIKAYANGANO. Keempat  rumpun masyarakat sudah mengenal peradaban. Menurut perkiraan, ini terjadi sekitar tahun 1000 M (buku mengenal buol toli-toli hal. 27).
Pemerintah dikendalikan dari BLORE TOTOYU yang berpusat di Gua Monial. Selama dono langit masi hidup,rakyat keempat buah negeri hidup rukun dan damai. Mereka hidup tolong menolong sebagi satu keluarga besar.
Setelah dono langit wafat kedudukanya diganti oleh : TAMODOKA dari negeri Biau atas perseaatujuan bersama dari pimpinan ke empat negeri.
Dari kepemimpinanya keadaan mulai berubah .masing-masing negeri jalan sendiri-sendiri. Kearjsama dan tolong menolong mulai ditingalkan. Persaatua  makin rapuh, maka keempat negeri mulaikacau dan mundur. Pemimpin yang baru ini bukanlah tokoh yang bijaksana dan berwibawa seperti Donolangit.
Pada tahun 1100 M, datang serangan pasukan kerajaan Sigi. Kerajaan Sigi merupakan kerajaan di Lembah Palu pada saat itu. Negeri Biau yang diserang pasukan Sigi tidak dapat bantuan dari tiga negeri lainya yang takluk pada pasukan Sigi. Pimpinan ( TAMODOKA) negeri Biau ditawan bersama sejumlah pengikutunya dan dibawa kenegri sigi. Jadi yang ditawan dalam peperangan tersebut adalah raja negeri Biau, bukan raja Buol seperti ditulis dalam beberapa buku sejarah sebelum ini (oleh karena pada pada masa itu  kerajaan buol terbentuk ). Dalam sejarah kerajaan buol terbentuk  karena timbulnya kesadaran dari rakyat ke empat negeri untuk bersatu kembali,setelah mengalami serangan bertubi-tubi dari pihak musuh. Serangan itu datangnya dari kerajaan Sigi dan dari bajaklaut Magindano. Selama puluhan tahun bajak laut mangindano merajalela di Buol raja ke empat negeri tidak bisa berbuat apa-apa karena meraka tidak bersatu. Serangan Manginano tersebut antara lain tahun ± 1150 M dan  ± 1200 M, dan beberapa kalai pada masa-masa sesudah itu. Mereka juga menculik putri-putri Buol dibawa kenegrinya.
Sebagian dari penyerang memilih menetap di Buol. Terjadilah perkawinan diantara mereka dengan penduduk asli. Disaamping itu terjadi pula perbauran budaya antara budaya Buol dengan budaya Sigi/kaili dan antaara budaya Buol dan budaya Mangindano. Maka dalam adat istiadan buol MOGUTU BWUIYAN dikenal adanya BWUIYAN KAILI yaitu adat leluhur kaili dan BWUYIAN MANGINAO yaitu adat leluhur Mangindano. Karena adanya serangan-serangan daari luar itulah kebanyakan pusat-pusat kerajaan buol dahulu berada dipedalaman.
RAJA MANGAMU PEDIRI KERAJAAN BUOL
            Rakyat negeri Biau sangat risau ditinggalkan pimpinan yang ditawan oleh pasukan Sigi. Mereka bersama-sama memohon kepada yang maha kuasa supaya diturunkan seorang raja untuk memimpin mereka. Selang beberapa waktu lamanya atas kehendak Yang Maha Kuasa terjadi angin tofan dan angn ribut. Setelah cuaca cerah kembali, rakyat negeri Biau beramai-ramai pergi kegunug Pogogul. Mereka menemukan sepasang manusia.dari rumpun Kayu BINDONU keluar seorang laki-laki mengaku bernama : Mangamu dan dari Batu hitam yanng terbelah muncul seorang perempuan yang bernama : SAKILATO. Mereka menjadi suami istri dan sangat dihormati oleh rakyat karena arif dan bijaksana dan baik budi pekertinya. Atas kehendak rakyat, kemudian mangamu diangkat menjadi Raja Biau pada tahun 1380 M. Dalam kepemimpinanya negeri menjadi makmur dan aman. Kesejahtraan rakyat sangat diutamakan. Mengetahui hal tersebut maka rakyat dari ketiga negeri sangat berhasrat untuk brgabung dengan negeri Biau . secara bersama-sama wakil mereka menghadap raja Mangamu menyampaikan semua maksudnya.
            Raja Mangamu menyetujui. Keempat buah negeri digabung menjadi satu,dalam bentuk sebuah kerajaan yang diberi nama kerajaan Buol pada tahun 1400 M, dengan Mangamu sebagai Madika ( Raja ) sedangkan ke tiga TAMODOKA dari negeri Tongon,Talaki dan Bunobogu masing-masing sebagai raja muda. Dipemukiman Baru sudah terbentuk kampung-kampung yang masing-masing dipimpin oleh seorang yang tertua dari mereka dengan gelar : TI KAPAYA NO KAMBUNG . peradaban mulai maju dan berkembang. Masyarakat bersatu dalam persekutuan hidup yang mempunyai pemimpin masing-masing tapi merasa satu kesatuan yang dinamakan satu Suku bangsa Buol. Pemerintahan dikendalikan dari BLORE OPATO = rumah empat.
            Tugas pokok pemerintahan adalah memajukan usaha-usaha untuk kesejahtraan rakyat. Persatuan dan kesatuan digalang kembali terutama untuk membina keamanan dan pertahanan diri dari serangan musuh. Rakyat harus hidup tentram, aman dan damai. Padawaktu itu mereka sudah mengenal bercocok tanam. Tidak dapat lagi mengantungkan diri dari bahan makana yang diambil dihutan seperti buah-buahan dan umbi-umbian,karena makin lama makin habis.
            Raja Mangamu nama lain : NDUBU I dicintai rakyatnya ia memerintah pada tahun 1380-1430 M. Dalam sejarah buol raja Mangamu diyakini sebagai pendiri kerajaan buol, mempersatukan rakyat Buol dalam suatu kerajaan dan meletakan sasar-dasar pemerintahan yang pertama.
            Menurut versi belanda dalam Buol staat, bahwa raja Buol pertama adalah sultan EATO. Namun setelah diadakan penelitian dan pengkajian yang mendalam tentang sejarah Buol, maka diyakini raja buol Biau,Tongon,Talaki dan Bunobogu menjadi sebuah kerajaan yaitu kerajaan BUOL. Dalam buku sejarah daerah sulawesi tengah tercatat pula nama dari tiga raja muda yaitu :
DAI PARUNDU        : dari negeri Tongon
PULILI BWUTA       : dari negeri Talaki
UMAYA (UMAJAD) : dari negeri Bunobogu

            Mangamu mempunya tiga orang anak. Anak pertama perempuan baernama : ANGGATI BONE,  yang lahir bersama Telur  dalam Gengamanya. Yang kedua lelaki bernama : ANOGU LRIPU dengan kembaranya SAMADA (songkoraja) anak ketiga barnama : DAIBOLRE dengan kembaranya sebila keris (sundang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar